perbedaan tower indosat dan telkomsel
Rapatkoordinasi finalisasi relokasi Tower Telkomsel, Indosat dan Menara PLN di Gunung Ompu desa Lalow kecamatan Lolak menemui kata sepakat dalam Rakor yang digelar ruangan rapat Bappeda Bolmong, Senin 22 Februari 2021. "Kami butuh waktu untuk memindahkan tower, sebab tidak semuda itu dipindahkan. Harus dibangun dulu lalu dipindahkan
Telkomseldan Indosat Bangun Tower di Lahan Warga Sabtu, 07 April 2012 (sumber Haluan Kepri) BATAM--Ahli waris pemilik lahan, Ramdan A Panglima melakukan pemagaran tower Telkomsel dan Indosat dengan kawat berduri di pinggir jalan dekat Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Jumat (6/4) pagi. Ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kedua
Liputan6com, Jakarta Layanan survei digital Telkomsel, tSurvey.id, mengungkapkan platform e-commerce yang paling dipercaya dan diandalkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia pada tahun 2022.. Hal ini diungkap dalam laporan bertajuk hasil riset Survei Pemanfaatan Pasar Dagang Online (eCommerce) Paling Dipercaya dan Diandalkan oleh UMKM Indonesia 2022.
Sayayakin kebanyakan minimal ada 3 tower BTS yang saling berdekatan, dan ketiga tower BTS itu pastinya milik Telkomsel, Indosat dan XL. Kalaupun baru ada satu BTS, kemungkinan besar milik Telkomsel, kalau ada 2 BTS maka kemungkinan besar adalah milik Telkomsel dan Indosat. Seperti telah kita ketahui, bahwa Telkomsel memang yang pertama kali
DiberitakanHarian Kompas, 27 Mei 1995, Telkomsel merupakan perusahaan seluler pertama di Indonesia yang dibentuk dari patungan modal dua BUMN telekomunikasi saat itu. Usaha patungan PT Telkom dan PT Indosat melebarkan sayap lewat jaringan komunikasi selular GSM ( global system for mobile communication) akhirnya baru terwujud di tahun 1995.
Deutsche Frauen In Der Schweiz Kennenlernen. ENDE - Pengembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia terus dikebut infrastruktur untuk menopang teknologi, informasi dan telekomunikasi TIK itu antara lain hadir dalam wujud base transceiver station BTS atau stasiun pemancar. BTS sering juga disebut sebagai base station BS dan radio base station RBS. Dilansir dari laman resmi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia BAKTI, BTS merupakan salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. BTS berperan vital dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah, telepon seluler dan berbagai jenis gawai lainnya. Sinyal radio tersebut kemudian akan diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data. BTS sendiri tak hanya terdiri dari menara. Komponen BTS terdiri dari menara sentral BTS, antena sectoral, antena microwave, shelter, microwave system, rectifier system, baterai, feeder, dan BTS ini umumnya dimiliki oleh operator seluler seperti PT Telekomunikasi Seluler Telkomsel dan PT XL Axiata Tbk. XL, serta oleh perusahaan di bidang infrastruktur telekomunikasi seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. Mitratel dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.. Adapun, menara BTS umumnya akan banyak dijumpai di pusat kota sehingga kualitas sinyal atau layanan internet di wilayah tersebut. Namun, BTS juga hadir di berbagai daerah pelosok di Indonesia, khususnya untuk melayani daerah tertinggal, terdepan, dan terluar 3T.Untuk melayani jaringan telekomunikasi wilayah tersebut, BAKTI Kominfo memainkan perannya. Berdasarkan data BAKTI, hingga semester I/2022, BAKTI telah membangun BTS 4G dengan perincian, menara BTS existing yang dibangun sejak 2015-2022 sebanyak unit dan BTS di lokasi baru sebanyak total, telah ada BTS 4G di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak BTS 4G sudah mulai beroperasi, sedangkan BTS 4G masih dikebut pengerjaannya agar bisa melayani seluruh masyarakat Indonesia. Bentuk Tower BTSBentuk tower BTS bisa bervariasi. Umumnya menara BTS memiliki panjang antara 40 hingga 75 bentuk tower BTS dapat bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang umum, terdapat tiga macam menara BTS yang sering dijumpai di Indonesia yaitu tower empat kaki, tower tiga kaki dan tower satu kaki. Berikut ini perinciannya1. Menara 4 kaki atau Rectangular TowerMenara ini berbentuk segi empat dan memiliki empat kaki. Dengan konstruksi kokoh, menara ini diharapkan memiliki kekuatan yang optimal untuk menghindari kemungkinan tinggi menara ini sekitar 42 meter serta mampu mencakup banyak antena dan informasi BAKTI, tipe menara ini biasanya digunakan oleh perusahaan telekomunikasi terkemuka seperti Telkom dan XL lantaran harganya yang cukup fantastis yakni mencapai Rp650 juta-Rp1 miliar Menara 3 kaki atau Triangle TowerMenara segitiga ini terdiri dari 3 fondasi tower. Setiap pondasi disusun dalam beberapa potongan yang berkisar 4-5 meter. Tinggi rata-rata menara jenis ini berkisar antara 40 meter dan maksimal 60 meter. Makin pendek, making tinggi tingkat keamanan menara tersebut. Adapun, kelebihan dari menara ini adalah komponennya lebih ringan sehingga menghemat biaya produksi dan Tower 1 kaki atau PoleMenara jenis ini sebenarnya tidak direkomendasikan karena banyak kekurangannya. Salah satunya penerimaan sinyalnya tergolong tidak itu, menara ini mudah goyang dan mengganggu sistem koneksi data yang berakibat pencarian di komputer terjadi secara jenis ini terdiri dari dua macam. Pertama, menara yang dibuat dengan pipa atau plat baja tanpa spanner dengan diameter 40 cm-50 cm dan rata-rata tingginya 42 meter. Kedua, menara yang dibuat dengan spanner yang menurut ahli pembuatannya tidak melebihi 20 meter. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jakarta - Indosat Ooredo menyusul Telkomsel turut terjun ke layanan 5G secara komersial di Indonesia. Lantas, apa bedanya 5G Indosat dan Telkomsel ini?Pita Frekuensi 5GDari sisi frekuensi yang dipakai untuk menghadirkan jaringan 5G ini, Indosat Ooredoo menggunakan pita frekuensi 1800 MHz dengan lebar pita 20 MHz di rentang 1837,5 MHz sampai dengan 1857,5 MHz. Sedangkan, Telkomsel memanfaatkan pita frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHz di rentang 2300 MHz sampai dengan 2330 MHz. Adapun, tambahan spektrum 20 MHz dari lelang frekuensi 2,3 GHz belum digunakan, mengingat belum dilakukan penataan ulang refarming agar gadget Lucky Sebastian mengatakan sejatinya antara 2,3 GHz dan 1,8 GHz berdekatan, jadi tidak ada perbedaan kecepatan yang signifikan. Terkecuali digelar di 700 MHz, akan terasa perbedaannya."Kalau di 700 MHz kecepatannya nggak bisa tinggi, tapi jangkauannya jauh. Kalau 2,3 GHz ke 1,8 GHz mirip-mirip saja, tergantung lebar pita yang dipakai," ujar mengungkapkan dari alokasi spektrum yang dipakai untuk menggelar 5G, Telkomsel dengan lebar pita 30 MHz akan lebih ngebut dibandingkan Indosat Ooredoo dengan sokongan lebar pita 20 teori, kecepatan internet 5G bisa terasa apabila spektrum yang dipakai minimal 80 MHz hingga 100 MHz. Kendati begitu, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung ITB Muhammad Ridwan Effendi mengatakan, layanan 5G masih bisa digelar dengan modal spektrum yang dimiliki operator seluler."Memang belum optimal untuk 5G, idealnya 100 MHz. Tetapi, kalau dianalisis kecepatannya sudah lumayan sekian puluh persen dari kecepatan optimal itu, sehingga itu sudah memenuhi mau dijual layanan 5G-nya," hal teknis tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo membebaskan penggelaran layanan 5G di spektrum mana saja, hal itu dikarenakan sudah teknologi netral.>>>>> Halaman berikutnya lokasi perdana 5G Indosat Ooredoo dan Telkomsel
XL Axiata mengadopsi teknologi Dynamic Spectrum Sharing DSS untuk menggelar jaringan internet generasi kelima atau 5G. Bagaimana perbedaan kecepatan dibandingkan 5G Telkomsel dan Indosat? Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, perusahaan mendapatkan izin penyelenggaraan internet 5G menggunakan spektrum frekuensi radio 1,8 GHz. Lebar pita yang dimanfaatkan 20 MHz, di rentang MHz sampai MHz. “Kami mendukung pemerintah mempercepat implemetasi teknologi 5G di Indonesia," kata Dian dalam siaran pers, Kamis 12/8. XL Axiata mengandalkan teknologi DSS pada spektrum 1,8 GHz dan 2,1 GHz. Ini memungkinkan pemanfaatan frekuensi yang sama untuk layanan 4G dan 5G. Teknologi itu juga diklaim memastikan kenyamanan pengguna 4G dan 5G. Implementasi DSS menjadi alternatif pilihan mengingat keterbatasan frekuensi yang dimiliki XL Axiata untuk menggelar 5G. XL Axiata juga sudah menguji coba 5G menggunakan teknologi DSS di Depok, Jawa Barat pada Desember 2020. Berdasarkan hasil uji coba itu, kecepatan unduh jaringan 5G 176 Megabyte per detik Mbps dan unggah 90,4 Mbps. Namun, para ahli menyampaikan, berkaca pada perusahaan telekomunikasi global Verizon dan AT&T, penerapan teknologi DSS membuat kecepatan 5G tidak maksimal. Analis seluler di PCMag Sascha Segan mengatakan, teknologi DSS memungkinkan operator seluler berbagi saluran 4G dan 5G secara bersamaan. Namun, kecepatan 5G menjadi tidak maksimal. "Verizon dan AT&T pada dasarnya baru saja menggunakan peluang sisa dan ujung spektrum 4G mereka," kata Sascha dikutip dari 9to5mac pada Februari 23/2. "Kinerjanya jadi tidak ada artinya.” Presiden sekaligus pendiri firma riset industri nirkabel Signals Research Group Michael Thelander juga menyampaikan, teknologi DSS membuat kecepatan 5G tidak maksimal. "Ini seperti memiliki mobil sport super cepat tapi Anda terjebak di jalan bebas hambatan," katanya. Kecepatan internet masing-masing generasi jaringan internet 2G hingga 5G Phone Arena Menurutnya, dibandingkan Verizon dan AT&T yang menerapkan DSS, perusahaan telekomunikasi seperti T-Mobile malah mendapatkan kecepatan yang lebih baik. Ini karena tidak banyak menggunakan DSS. sudah mengonfirmasi kemungkinan kecepatan 5G berkurang kepada XL Axiata. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis. Sedangkan Telkomsel menggunakan spektrum 2,3 GHz untuk 5G. Berdasarkan pengujian di Solo, kecepatan pengiriman data dari 5G Telkomsel mencapai 816 Mbps dan unduh 30 Mbps. Sedangkan Indosat memilih spektrum frekuensi 1,8 GHz. Berdasarkan hasil uji coba, kecepatan akses internet 5G milik Indosat mencapai 540 megabyte per detik. Tingkat latensinya sekitar 10 milidetik ms. Lalu Smartfren menguji coba 5G pada spektrum frekuensi 28 Gigahertz GHz. Hasil pengujian menunjukkan, kecepatan pengiriman data hingga 1,8 Gigabyte per detik Gbps. Itu berdasarkan pengujian dengan skenario menggunakan MiFi atau modem wifi yang dihubungkan ke headset berbasis virtual reality VR dan augmented reality AR. Headset VR menayangkan video Wonderful Indonesia milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf. Selain itu, uji coba 5G menggunakan streaming game VR. Berdasarkan pengujian dengan skenario itu, kecepatan jaringan 5G Smartfren hingga lebih dari 1,8 Gbps. Ini lima sampai enam kali lipat kecepatan 4G. Pada 2019, Smartfren juga menguji coba 5G pada frekuensi 28 Ghz di pusat produksi minyak Marunda Reffinery di Marunda, Jawa Barat. Saat itu, kecepatannya tembus 8,7 Gbps. Namun Smartfren belum mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo. “Sampai saat ini, Kominfo belum menerima pengajuan resmi dari Smartfren mengenai pelaksanaan Uji Laik Operasi atau ULO,” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Jumat 13/8.
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan analitik seluler, Open Signal merilis laporan 'Indonesia Laporan Pengalaman Jaringan Seluler Juni 2021'. Salah satu hasilnya adalah kecepatan download tertinggi dipegang oleh Signal mengungkapkan kecepatan download Telkomsel adalah 13,4 Mbps. Angka itu mengalami kenaikan 0,8Mbps, dikutip dari laman resmi perusahaan, Kamis 1/7/2021.Sementara di posisi dua ada XL yang membuntuti Telkomsel. Laporan itu menyebutkan kecepatan download XL mencapai 12,6 Mbps atau mengalami kenaikan 11,5% dari 1,3 sisi pengalaman video, posisi pertama dipegang oleh Telkomsel dengan 62,7 poin dari skala 100 poin, namun mengalami penurunan 0,1 poin. Ini termasuk nilai Bagus dengan rentang Telkomsel mengalami penurunan sedikit, empat perusahaan telekomunikasi lain mengalami peningkatan 2,3-4,7 poin. Salah satunya Indosat dengan 59,9 poin yang sebelumnya 55,2 itu, dalam laporan ini Telkomsel juga unggul untuk pengalaman kecepatan pengunggahan Upload dan juga pengalaman cakupan Indonesia, dalam laporan ini memimpin untuk pengalaman bermain game. Perusahaan mendapatkan skor 69,4 poin. Sedangkan di posisi kedua adalah Telkomsel, namun peningkatan paling signifikan terdapat di Indosat dan juga memimpin dalam pengukuran kualitas pengalaman untuk layanan suara over-the-top OTT pada aplikasi seperti WhatsApp, Skype, dan Facebook Messenger. Operator seluler itu mendapatkan poin 78,6 poin sedangkan Telkomsel memiliki 76,1 itu, meskipun Indonesia juga telah masuk ke jaringan 5G namun masih dalam tahap awal. Open Signal mengatakan sejumlah besar proporsi dari populasi asih bergantung dengan teknologi jaringan adopsi 5G, kedepannya operator tanah air akan mendapatkan manfaat dari migrasi pengguna hanya 3G ke 4G. Serta juga memperbarui pita spektrum 2G/3G ke layanan Open Signal, ini akan membantu percepatan penyebaran jaringan 4G dan 5G. Dengan begitu bisa menjembatani kesenjangan digital di Indonesia dan meningkatkan pengalaman jaringan seluler pengguna smartphone secara keseluruhan."Jaringan 4G yang kuat akan membuka jalan untuk transisi yang lebih mulus ke jaringan 5G generasi berikutnya," tulis Open Signal.
Inilah Bedanya Tower Telkomsel, XL, Indosat, Ada Yang Penasaran? - Pernahkah kamu memperhatikan dengan seksama rata- rata di wilayah kamu terdapat berapa menara BTS berdiri? Aku percaya kebanyakan minimal terdapat 3 menara BTS yang silih bersebelahan, serta ketiga menara BTS itu pastinya kepunyaan Telkomsel, Indosat serta XL. Bedanya Tower Telkomsel, XL, IndosatKalaupun baru terdapat satu BTS, mungkin besar kepunyaan Telkomsel, jika terdapat 2 BTS maka mungkin besar merupakan kepunyaan Telkomsel serta Indosat. Semacam sudah kita tahu, kalau Telkomsel memanglah yang pertama kali mengklaim di tiap kecamatan di Indonesia ini telah terdapat BTS memiliki ia Telkomsel.Namun saat ini ini jika dilihat secara kasat mata, dapat dikatakan kalau ketiga besar operator GSM Telkomsel, Indosat serta XL jika di pulau Jawa ini keberadaannya telah menyeluruh, alias ketiga- tiganya terdapat semua. Kalaupun di sesuatu tempat terdapat BTS lebih dari 3 buah, itu dapat jadi merupakan kepunyaan operator 3 mau, ataupun kepunyaan flexi, ataupun kepunyaan esia, ataupun kepunyaan smart, ataupun kepunyaan Fren, ataupun kepunyaan gimana cara mengenali antara BTS satu dengan yang yang lain, itu miliknya operator apa. Secara wujud cuma XL yang sangat mudah dikenali, setahu aku BTS XL mengenakan besi menara berbentuk bundar tubular serta tiang besinya yang keatas cuma terdapat 3 buah. Sebaliknya BTS Telkomsel serta Indosat secara raga bentuknya mirip, yakni terbuat dengan besi L serta selalu 4 tiang, yang membedakannya bagi aku merupakan bentuk BTS telkomsel agak lebih kecil ataupun ramping, serta lebih tinggi tetapi tidak pula selalu semacam itu. Memanglah susah menjelaskannya namun jika aku pribadi rasanya tidak sulit mengenali mana BTS Indosat, mana yang Telkomsel. BTS 3 mau pula agak mudah dikenali, ialah mirip BTS XL dengan besi bulat serta cuma 3 tiang keatas, namun bentuknya umumnya kecil serta tidak begitu besar, juga wujudnya dari bawah keatas lebarnya tetap, maksud aku bila BTS XL itu dari bawah jarak antar tiang itu lebar, kemudian makin keatas makin mengecil, bila 3 mau jarak antar tiangnya konstan dari bawah hingga yang banyak dicaritower xltower telkomselciri-ciri tower indosatciri ciri tower axisbentuk towerwarna tower indosattower xlciri ciri tower indosattower telkomselciri ciri tower axiswarna tower indosatbentuk towerbentuk tower telkomseltower provider adalah
perbedaan tower indosat dan telkomsel